JIHAD FISABILILLAH
Allah telah mewajibkan jihad secara tegas
kepada setiap muslim. Tidak ada alasan bagi orang Islam untuk meninggalkan
kewajiban.
Jihad adalah fardu kifayah, dimana apbila
sekelompok orang telah malakukannya maka yang lain terbebas atas kewajiban
melakukan hal tersebut. Secara umum bahwa jihad fisabilillah adalah dengan
berperang di jalan Allah, perang membela agama Allah dan kalau gugur
mendapatkan titel sebagai syuhada. Jadi ketika pengertian ini diterapkan maka
hanya orang-orang tertentu lah yang bisa mendapatkan kehormatan sebagai
syuhada.
Jihad fisabilillah menurut 4 imam madzhab
tidak ada perbedaan menurut istilah, yakni: Qitalul kuffar (memerangi orang
kafir) yang memerangi. Menurut Syariah Islam[1], yang dimaksud dengan ‘jihad
fisabilillah’ adalah : Berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi
orang-orang Islam; Memerangi hawa nafsu; Mendermakan harta benda untuk kebaikan
dan umat Islam; Memberantas yang ‘Bathil’ (Salah) dan menegakkan yang ‘Haq’
(benar)
Jihad fisabilillah yang paling berat
adalah berjuang memerangi hawa nafsu, bagaimana kita memerangi syetan yang ada
dalam tubuh ini. Justru nafsu inilah yang sangat sulit untuk diperangi karena
teramat halusnya syetan ini bersemayam dan lalu menghembuskan bisikan-bisikan
manis tetapi penuh racun. Nafsu kesombongan, amarah, merasa dirinya mampu,
merasa lebih pintar, merasa lebih kaya, merasa lebih khusyuk. Perang melawan
hawa nafsu inilah perang yang sangat besar dalam sejarah manusia, karena perang
ini hanya berakhir ketika ruh ini lepas dari tubuh yang fana ini.
Ada hadits yang berbunyi
” Dari Jabir bin Abdillah R.A berkata :
Nabi SAW bersabda : Peperangan adalah
tipuan (strategi). (H.R Bukhori).
Jihad adalah amalan ibadah yang paling utama,
hal ini sebagaima hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim :
” Dari Abu Hurairah R.A, berkata:
Ditanyakan kepada Rasulullah SAW, amal apakah yang palig utama? Berkata Rasul: Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu
apa lagi, Berkata rasul: Jihad Fisabililah,
lalu apalagi, Berkata Rasul: Haji yang
mabrur. (H.R Muttafaq Alaih)[2]
Berdasarkan hadits diatas maka dapat
diketahui bahwa jihad adalah salaha satu amal yang utama. Bukan hanya itu,
ternyata jihad juga termasuk amal yang paling dicintai Allah dan orang yang
melakukannya medapat kemulyaa dan keutamaa dari Allah SWT. Hadits yang
menyatakan hal demikian adalah sebagai berikut :
”Dar Ibn Mas’ud R.A berkata: Bertanya aku,
wahai Rasulallah amal apakah yang paling dicintai oleh Allah, Berkata Nabi : Sholat pada waktunya, lalu apa lagi, Berbuat baik kepada orang tua, lalu apa
lagi, Jihad fisabilillah. (H.R
Mutafaq Alaih).[3]
dan,
’Dari Ibn Mas’ud al-Khudri R.A berkata:
datang seorang pria kepada Rasulullah maka bertanya: siapakah manusia yang
paling utama. Nabi berkata: seorang yang
beriman yang berrjihad dengan jiwanya dan hartanya di jalan Allah, lalu
siapa lagi, Nabi berkata: Orang yang
beriman yang beribadah kepada Allah dan mengajak manusia dari keburukannya
(menuju kebenaran). (H.R Muttafaq Alaiah)
Allah ta'ala berfirman:
"Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak
mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada
jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan
dianiaya (dirugikan)." (QS al Anfal:60)
Dan,
Serulah
(manusia) kepada jalan Robb-mu dengan hikmah[1] dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Robbmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An Nahl: 125)
Namun apabila dakwah kepada jalan Robb
kita ini dihalangi atau bahkan diperangi, maka jihad lah yang berlaku.
Dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas (QS Al Baqarah: 190)
Dan
perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan
itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (QS
Al Baqarah: 193)
Berperang mempunyai banyak cara, yaitu pertama, dengan harta kita, dengan cara
menafkahkan harta yang kita miliki untuk kepentingan peperangan dan menegakkan
agama islam.Kedua, dengan jiwa kita,
dengan ikut berperan dalam kegiatan jihad membela agama Allah.Ketiga, dengan ucapan kita, yaitu dengan
mengatakan-mengatakan petlataan yang haq dan benar.Hal ini sesuai denga sabda
Rasul :
”Dari Anas, sesungguhnya Nabi bersabda :
Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian,jiwa kalian, dan ucapan kalian.
(H.R Ahmad dan Nasa’i).[4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar